Kami Membuat Blog Ini Untuk Menambah Persaudaraan atau Di Dalam Istilah Bikers disebut BROTHERHOOD , dalam Dunia Maya, dan Selain itu Mengapa kami Membuat Blog ini, juga merupakan alasan kami Untuk Eksis Di dalam Dunia Maya, Tidak Hanya Dunia Nyata dan Memberi Contoh Positif Kepada Masyarakat Perihal Cara Berkendara Yang Baik, Benar dan Sopan, serta memberi contoh bagaimana Berorganisasi dan Sosialisasi yang Cukup Baik.
Sunday, 8 June 2014
Wednesday, 4 June 2014
Adventure TIPS: " Kode / Isyarat Bikers saat Touring.."
Bagi Mas Bro dan Mbak Bro yang gemar riding & touring bareng teman-teman Club, ada beberapa isyarat / kode yang biasanya digunakan para Bikers saat konvoi, biasanya kode / isyarat dipimpin oleh seorang Captain Road untuk menunjang unsur keselamatan & mewaspadai hambatan atau rintangan dijalan saat berkendara. Berikut ilustrasi isyarat / kode yang dimaksud..Check It Out ...
- Gunakan hanya tangan kiri.
- Acungan jempol ke atas = konfirmasi tanda siap berangkat; atau salam brotherhood.
- Satu jari = bentuk barisan konvoi menjadi satu kolom.
- Dua jari = bentuk barisan konvoi menjadi dua kolom.
- Lima jari = konvoi bubar untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet).
- Jari mengepal = siap-siap berhenti (hanya untuk stop point).
- Menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk.
- Turunkan kaki kiri = menunjukan adanya lubang di sebelah kiri.
- Turunkan kaki kanan = menunjukan adanya lubang di sebelah kanan.
- Turunkan kedua kali = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, rel kereta api.
- Bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat (hanya sweeper); tanda klotur putus (hanya sweeper); tanda konvoi sudah kembali komplit setelah terputus (hanya sweeper).
- Bunyi berulang sering = permintaan emergency stop.
- Bunyi pendek dua kali = salam brotherhood.
- Motor dalam keadaan baik secara keseluruhan.
- Mental dan fisik biker maupun boncenger dalam keadaan fit secara keseluruhan.
- Patuhi semua standar SAFETY RIDER.
- Datang tepat waktu baik di start point ataupun di meeting point.
- Masuk dalam klotur (kelompok touring) yang telah ditentukan.
- Berlaku untuk setiap pemberangkatan baik dari start point dan setiap stop point (check point, emergency stop, dll) yang ditentukan oleh RC (Road Captain).
- RC memberikan tanda siap berangkat dengan menghidupkan mesin motornya danemposisikan motornya sebagai RC (terdepan).
- Peserta mengikuti dengan membentuk barisan 1 (satu) kolom dan ditutup oleh Sp (Sweeper).
- RC memberikan tanda akhir siap berangkat (lihat hand code) diikuti oleh peserta yang sudah siap.
- Sp memberikan tanda konfirmasi siap berangkat kepada RC (lihat horn code).
- dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 10 motor per klotur
- tidak membentuk garis lurus dengan motor didepannya
- posisikan motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor didepan untuk memberikan jarak menghindar bila terjadi pengereman mendadak
- atur jarak aman sesuai kecepatan
- pastikan kecepatan tidak melebihi 60 kpj
- tidak melanggar lampu merah
- teruskan pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta dibelakang
- nyalakan lampu penerang jalan (lampu dekat)
- hidupkan lampu hazard (opsional)
- tidak menggunakan lampu strobo ataupun flip-flop
- tidak menggunakan sirine ataupun pengeras suara
- tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh RC
- tidak saling mendahului
- pendengaran tetap dominan terhadap kondisi sekitar
- usahakan selalu dan tetap tenang
- tidak meninggalkan peserta yang mengalami masalah (troble) dijalan
- RC mengurangi kecepatan terutama saat lampu menyala kuning untuk menghindari putusnya konvoi
- tetap dalam konvoi kecuali ditentukan lain oleh RC
- tidak menerobos lampu merah sekalipun konvoi harus terputus
- Sp memberikan pesan horn code (kode klakson).
- RC mengurangi kecepatan.
- setelah bebas dari hambatan, peserta yang terputus bersama Sp.
- mengejar konvoi dalam kecepatan aman max. 80 kpj.
- setelah semua bergabung kembali Sp kembali memberikan horn code.
- maksimalkan jarak motor dengan motor didepannya sesuai kecepatan.
- berikan tanda dan berikan jalan untuk mendahului kepada calon dan penyusup.
- Sp berusaha mengeluarkan penyusup dengan cara-cara yang baik.
- peserta berikan tanda darurat mohon berhenti jika memungkinkan.
- RC memberhentikan konvoi.
- Sp advice RC bila tidak mengetahui.
- Sp atau salah satu peserta memberi tanda kepada klotur berikut.
- tidak meninggalkan peserta dijalan dalam situasi apapun.
- tidak meninggalkan peserta sendirian atau lebih baik lagi pending klotur.
- bila terjadi kecelakaan minor injured :
- Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya untuk tidak berhenti
- korban dirawat sementara
- bawa korban ke balai pengobatan terdekat bila perlu
- bila terjadi kecelakaan major injured :
- parkir semua motor di lokasi aman (ditunggui salah satu peserta bila perlu)
- semua peserta mengamankan TKP dan atur lalin
- Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya
- evakuasi dipimpin langsung oleh RC
- RC broadcast berita dan
- wajib stop touring
- bila terjadi mogok :
- klotur emergency stop
- ditangani oleh peserta yang mengerti
- RC cari bengkel terdekat bila tidak bisa ditangani peserta
- antar dan kawal motor ke bengkel terdekat.
Monday, 2 June 2014
VISI MISI
Organisasi
Komunitas Motor Batam|SM_SMC BIKERS (Simple Modification_Standard
Motorcycle Community) - INDEPENDENT COMMUNITY
TUJUAN :
Komunitas SM_SMC BIKERS BATAM Didirikan Dengan Tujuan Untuk Menghimpun Anggota Dan Menyalurkan Kegemaran Berkendara Motor Dengan Jenis Motor Yang Bermacam-macam Di Batam, Serta Mengutamakan Rasa Kekeluargaan, Kesetiakawanan, Tertib Berkendara Dan Berlalu-lintas, Disiplin Organisasi Dengan Peraturan Hukum Yang Berlaku.
VISI
1. Menjadi Yang Terbaik dari Yang Terbaik.
2.Menjadi Sebuah Komunitas yang Berwadahkan Iman, Menjunjung Tinggi Persaudaraan Dan Kesetiaan.
3. Menjadi Komunitas Yang Dihargai, Dihormati, Dan Dikenang Oleh Masyarakat Indonesia.
4. Memperat Tali Persaudaraan Antar Club Motor Khususnya, Dan Khalayak Ramai Pada Umumnya.
5. Diharapkan Untuk Bisa Menjadi Contoh Bagi Masyarakat Dalam Etika Berkendara Yang Baik Dan Benar Sesuai Dengan Peraturan Yang Berlaku.
MISI
1. Mencari Kebersamaan Agar Tau apa itu yg dimaksud dengan Kebersamaan
2. Belajar Ber-organisasi
3. Memperhatikan Keselamatan Pengendara Kendaraan Lain
4. Mencari Persahabatan, Perdamaian Dan Persaudaraan
5. Belajar Berkendara Motor dengan Baik Dan Sopan
6. Membantu Masyarakat Untuk Menghalau Keugal-ugalan/Kekasaran Pengendara atau Anak Remaja (Geng Motor)
7. Membantu Penerapan Safety Riding Kepada Masyarakat Dan Pelajar Pengendara Kendaraan Bermotor
Jika Anda Hobi Dengan Motor Silahkan Bergabung Dengan Kami Komunitas SM_SMC BIKERS KOTA BATAM
CP : +628-5725-040-799
FB : smsmc2014@yahoo.com
PIN : 7D69D724 (Tama Kennedy) Kak Ketum 001FriendlyRider
TUJUAN :
Komunitas SM_SMC BIKERS BATAM Didirikan Dengan Tujuan Untuk Menghimpun Anggota Dan Menyalurkan Kegemaran Berkendara Motor Dengan Jenis Motor Yang Bermacam-macam Di Batam, Serta Mengutamakan Rasa Kekeluargaan, Kesetiakawanan, Tertib Berkendara Dan Berlalu-lintas, Disiplin Organisasi Dengan Peraturan Hukum Yang Berlaku.
VISI
1. Menjadi Yang Terbaik dari Yang Terbaik.
2.Menjadi Sebuah Komunitas yang Berwadahkan Iman, Menjunjung Tinggi Persaudaraan Dan Kesetiaan.
3. Menjadi Komunitas Yang Dihargai, Dihormati, Dan Dikenang Oleh Masyarakat Indonesia.
4. Memperat Tali Persaudaraan Antar Club Motor Khususnya, Dan Khalayak Ramai Pada Umumnya.
5. Diharapkan Untuk Bisa Menjadi Contoh Bagi Masyarakat Dalam Etika Berkendara Yang Baik Dan Benar Sesuai Dengan Peraturan Yang Berlaku.
MISI
1. Mencari Kebersamaan Agar Tau apa itu yg dimaksud dengan Kebersamaan
2. Belajar Ber-organisasi
3. Memperhatikan Keselamatan Pengendara Kendaraan Lain
4. Mencari Persahabatan, Perdamaian Dan Persaudaraan
5. Belajar Berkendara Motor dengan Baik Dan Sopan
6. Membantu Masyarakat Untuk Menghalau Keugal-ugalan/Kekasaran Pengendara atau Anak Remaja (Geng Motor)
7. Membantu Penerapan Safety Riding Kepada Masyarakat Dan Pelajar Pengendara Kendaraan Bermotor
Jika Anda Hobi Dengan Motor Silahkan Bergabung Dengan Kami Komunitas SM_SMC BIKERS KOTA BATAM
CP : +628-5725-040-799
FB : smsmc2014@yahoo.com
PIN : 7D69D724 (Tama Kennedy) Kak Ketum 001FriendlyRider
Tuesday, 13 May 2014
Posisi Barisan Dan Petugas Saat Touring
Posisi Barisan & Petugas Disaat Touring.
Berikut Para
Petugasnya Touring :
1. ROAD CAPTAIN (RC)
• Adalah orang yang bertanggung jawab terhadapkelancaran perjalanan Turing pulang-pergi.
• Memimpin briefing dan doa selama kegiatantouring berlangsung.
• Menentukan rute perjalanan yang akan dilaluiberikut rute Pulang-Pergi.
• Menentukan rest point dan pom bensin.
• Mengambil keputusan pada saat terjadinyakeadaan darurat dengan melakukan koordinasidengan petugas-petugas touring yang lain.
• Posisi RC bisa merangkap sebagai petugas yanglain atau hanya sebagai peserta saja tergantungkebutuhan saat turing berjalan.
2. SAFETY OFFICER (SO)
• Bertugas untuk memastikan jalur yang akandilalui oleh peserta berkendara berkelompokadalah jalur yang aman dan layak untuk dilalui.
• Selalu bekerja sama dengan VO dalam halmengatur kecepatan kelompok denganpertimbangan keselamatan bersama.
• Wajib memahami arah rute perjalanan dankondisi ruas jalan yang akan dilalui sehingga bisamemprediksi kecepatan.
• Posisi SO berada paling depan dari rombongandan diperkenankan melepaskan diri jauh ke depanguna mengantisipasi keadaan
3. VORIJDER (VO)
• Tugas utamanya adalah memimpin perjalananrombongan dengan mengatur ritme kecepatanseluruh peserta selama perjalanan dengan dasarmasukan dari SO, SW dan RC.
• Memberikan tanda-tanda (Hand & Foot signal)guna keselamatan rombongan dan wajibdisampaikan secara berantai oleh seluruh pesertadi belakangnya.
• Berinisiatif dalam mengambil jalan yang amanbagi seluruh peserta berkendara berkelompokdengan berbagai konsekwensi yang dapatdipertanggungjawabkan.
• Mengenali rute yang akan dilalui, termasukmemahami tempat-tempat sebagai restpoint danpom bensin terdekat.
4. SWEEPER (SW)
• Sweeper terbagi menjadi 2 yaitu Sweeper Tengah,
(Midlle Sweeper) dan,
Sweeper Belakang (EndSweeper).
• Tugas utama Sweeper adalah memastikanseluruh peserta tetap pada posisinya masing-masing pada saat Touring berlangsung.
• Sesuai dengan namanya, posisi dari sweepertengah berada ditengah-tengah rombongan dandiperkenankan untuk maju sampai batas posisi VOuntuk berkoordinasi jika ada peserta yang trouble.
• Posisi Sweeper belakang adalah sebagai penutuprombongan, otomatis posisinya adalah palingbelakang.
• Sweeper belakang diperkenankan untuk majusampai batas Sweeper Tengah untukberkoordinasi menyampaikan pesan jika adapeserta yang trouble kemudian disampaikan olehsweeper tengah kepada VO, atau langsungSweeper Belakang sendiri yang berkoordinasidengan VO.
• Menyampaikan kondisi seluruh pesertaberkendara berkelompok kepada VO dalam halmengatur ritme kecepatan perjalanan.
• Menemani peserta yang mengalami troublesambil menunggu kedatangan TO atau MO untukmengatasi masalah yang ada.
• Mengatur posisi peserta dalam perjalanan gunamemberikan jalan bagi kendaraan yang akanmendahului rombongan.
5. TECHNICAL OFFICER (TO)
• Mengetahui teknik dasar perbaikan kendaraanguna mengantisipasi adanya trouble dari segiteknis pada kendaraan bermotor peserta Touring.
• Mempersiapkan alat-alat / tool kit standardyang dibutuhkan pada saat trouble.
• Mempersiapkan sparepart fast moving cadanganguna mengantisipasi adanya kerusakan kendaraanpeserta dan mengakibatkan harus di gantinyasparepart tersebut.
• Berkoordinasi dengan memberi masukan secarateknis kepada seluruh petugas guna mengaturritme kecepatan rombongan jika ada peserta yangtrouble secara teknis.
• Memberikan solusi terbaik dalam hal menanganitrouble jika tidak dapat ditangani sendiri maupunseluruh peserta touring dengan merujuk padabengkel yang terdekat.
6. MEDICAL OFFICER (MO)
• Memahami dasar-dasar Pertolongan PertamaPada Kecelakaan (P3K) dalam menangani insidenkecelakaan terhadap peserta berkendalakelompok.
• Mempersiapkan obat-obatan standard gunamengantisipasi adanya musibah kecelakaan yangterjadi pada peserta touring.
• Berinisiatif untuk mengambil tindakan medislebih lajut bila terjadi resiko yang cukup fatalsehingga tidak dapat ditanggulangi sendiri denganmerujuk kepada Rumah Sakit atau klinik terdekat.
• Berkoordinasi dengan seluruh petugas dalam halkondisi medis peserta touring.
Smoga bermanfaat,keep safety..
Salam BROTHERHOOD & SAFETY RIDING Always
Berikut Para
Petugasnya Touring :
1. ROAD CAPTAIN (RC)
• Adalah orang yang bertanggung jawab terhadapkelancaran perjalanan Turing pulang-pergi.
• Memimpin briefing dan doa selama kegiatantouring berlangsung.
• Menentukan rute perjalanan yang akan dilaluiberikut rute Pulang-Pergi.
• Menentukan rest point dan pom bensin.
• Mengambil keputusan pada saat terjadinyakeadaan darurat dengan melakukan koordinasidengan petugas-petugas touring yang lain.
• Posisi RC bisa merangkap sebagai petugas yanglain atau hanya sebagai peserta saja tergantungkebutuhan saat turing berjalan.
2. SAFETY OFFICER (SO)
• Bertugas untuk memastikan jalur yang akandilalui oleh peserta berkendara berkelompokadalah jalur yang aman dan layak untuk dilalui.
• Selalu bekerja sama dengan VO dalam halmengatur kecepatan kelompok denganpertimbangan keselamatan bersama.
• Wajib memahami arah rute perjalanan dankondisi ruas jalan yang akan dilalui sehingga bisamemprediksi kecepatan.
• Posisi SO berada paling depan dari rombongandan diperkenankan melepaskan diri jauh ke depanguna mengantisipasi keadaan
3. VORIJDER (VO)
• Tugas utamanya adalah memimpin perjalananrombongan dengan mengatur ritme kecepatanseluruh peserta selama perjalanan dengan dasarmasukan dari SO, SW dan RC.
• Memberikan tanda-tanda (Hand & Foot signal)guna keselamatan rombongan dan wajibdisampaikan secara berantai oleh seluruh pesertadi belakangnya.
• Berinisiatif dalam mengambil jalan yang amanbagi seluruh peserta berkendara berkelompokdengan berbagai konsekwensi yang dapatdipertanggungjawabkan.
• Mengenali rute yang akan dilalui, termasukmemahami tempat-tempat sebagai restpoint danpom bensin terdekat.
4. SWEEPER (SW)
• Sweeper terbagi menjadi 2 yaitu Sweeper Tengah,
(Midlle Sweeper) dan,
Sweeper Belakang (EndSweeper).
• Tugas utama Sweeper adalah memastikanseluruh peserta tetap pada posisinya masing-masing pada saat Touring berlangsung.
• Sesuai dengan namanya, posisi dari sweepertengah berada ditengah-tengah rombongan dandiperkenankan untuk maju sampai batas posisi VOuntuk berkoordinasi jika ada peserta yang trouble.
• Posisi Sweeper belakang adalah sebagai penutuprombongan, otomatis posisinya adalah palingbelakang.
• Sweeper belakang diperkenankan untuk majusampai batas Sweeper Tengah untukberkoordinasi menyampaikan pesan jika adapeserta yang trouble kemudian disampaikan olehsweeper tengah kepada VO, atau langsungSweeper Belakang sendiri yang berkoordinasidengan VO.
• Menyampaikan kondisi seluruh pesertaberkendara berkelompok kepada VO dalam halmengatur ritme kecepatan perjalanan.
• Menemani peserta yang mengalami troublesambil menunggu kedatangan TO atau MO untukmengatasi masalah yang ada.
• Mengatur posisi peserta dalam perjalanan gunamemberikan jalan bagi kendaraan yang akanmendahului rombongan.
5. TECHNICAL OFFICER (TO)
• Mengetahui teknik dasar perbaikan kendaraanguna mengantisipasi adanya trouble dari segiteknis pada kendaraan bermotor peserta Touring.
• Mempersiapkan alat-alat / tool kit standardyang dibutuhkan pada saat trouble.
• Mempersiapkan sparepart fast moving cadanganguna mengantisipasi adanya kerusakan kendaraanpeserta dan mengakibatkan harus di gantinyasparepart tersebut.
• Berkoordinasi dengan memberi masukan secarateknis kepada seluruh petugas guna mengaturritme kecepatan rombongan jika ada peserta yangtrouble secara teknis.
• Memberikan solusi terbaik dalam hal menanganitrouble jika tidak dapat ditangani sendiri maupunseluruh peserta touring dengan merujuk padabengkel yang terdekat.
6. MEDICAL OFFICER (MO)
• Memahami dasar-dasar Pertolongan PertamaPada Kecelakaan (P3K) dalam menangani insidenkecelakaan terhadap peserta berkendalakelompok.
• Mempersiapkan obat-obatan standard gunamengantisipasi adanya musibah kecelakaan yangterjadi pada peserta touring.
• Berinisiatif untuk mengambil tindakan medislebih lajut bila terjadi resiko yang cukup fatalsehingga tidak dapat ditanggulangi sendiri denganmerujuk kepada Rumah Sakit atau klinik terdekat.
• Berkoordinasi dengan seluruh petugas dalam halkondisi medis peserta touring.
Smoga bermanfaat,keep safety..
Salam BROTHERHOOD & SAFETY RIDING Always

APA SIH YANG DIMAKSUD SAFETY RIDING ITU ???
Kondisi seperti saat ini membuat sepeda motor menjadi pilihan paling
praktis dan ekonomis sebagai alat transportasi baik pribadi maupun
keluarga.
Kemampuan melalui jalan yang relatif kecil (selap selip) seakan membuat motor menjadi kendaraan ‘bebas macet’ dan efektif, sementara itu juga konsumsi BBM yang sangat irit membuat kendaraan ini sangatlah ekonomis.
Namun sayang juga ketika demikian mudahnya memperoleh sepeda motor, tetapi tidak dibarengi dengan kesadaran untuk belajar berkendara dengan baik dan aman. Masih banyak kita lihat orang mengendarai motor dengan sekencang-kencangnya, atau sangat lambat dan lain-lain yang membahayakan dirinya juga orang lain disekitarnya.
Menurut survey tim safety riding course, lebih dari 50% kecelakaan sepeda motor disebabkan oleh faktor manusia itu sendiri, selain faktor kendaraan dan lingkungan.
Mungkin disinilah perlunya kita ikut suatu klub motor. Apakah itu klub motor sejenis maupun klub motor berbagai merek, yang penting adalah klub yang bisa membina kita menjadi bikers yang baik dan tertib.
Klub motor yang baik salah satunya adalah klub yang peduli dengan keselamatan dan keamanan berkendara.
Beberapa klub yang saya kenal, melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan tentang keselamatan dan keamanan berkendara. Bahkan untuk menggelar acara tersebut dilibatkan juga beberapa vendor sebagai sponsor, yang artinya semua sepakat akan pentingnya keselamatan.
Safety Riding ! Sama halnya dengan istilah Safety Driving bagi pengguna mobil, istilah Safety Riding mengacu kepada perilaku berkendara yang secara ideal harus memiliki tingkat keamanan yang cukup bagi diri sendiri maupun orang lain.

Dalam pelatihan Safety Riding, disajikan dalam teori dan praktek.
Umumnya dalam teori dijelaskan seputar keselamatan berkendara, pentingnya pemanasan tubuh saat hendak berkendara, kesiapan kendaraan, posisi berkendara yang ideal, dan lain-lain.
Kesiapan berkendara yang diperlukan untuk sepeda motor antara lain:
-Teknik pengereman dengan hanya mengandalkan rem depan, rem belakang, dan kombinasi keduanya. Teknik ini untuk membiasakan bikers untuk membedakan fungsi dua sisi rem saat hendak berhenti ber-akselerasi.

-Teknik “slalom” dengan cone di lintasan. Teknik ini untuk melihat kemampuan peserta menikung dengan cepat dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya dengan asumsi kendaraan sedang src=”http://www.saft7.com/techtips/safetyriding/safetyriding-03.jpg” />
-Teknik berjalan di lintasan ala “bumpy-road” , teknik ini untuk membiasakan bikers untuk memberi kenyamanan saat jalan tidak mulus atau bergelombang.

-Teknik berkendara di lintasan lurus dan sempit berupa bilah dengan asumsi kendaraan berjalan di jalan kecil dan diliputi kemacetan. Teknik ini untuk membiasakan diri bagi bikers untuk tetap dapat melakukan handling tanpa menurunkan kaki dalam kecepatan rendah.

Perangkat keamanan semacam decker lutut dan siku plus helm menjadi wajib untuk peserta pelatihan Safety Riding.
Dari materi-materi seperti inilah diharapkan muncul niatan dari para pengendara untuk membiasakan diri sendiri memberi upaya keselamatan berkendara. Gampang-gampang susah, itu ternyata pendapat yang muncul di benak peserta setelah semua sesi praktek dilapangan dilakukan.
Dari sekian banyak poin yang dipelajari peserta semua memiliki arti masing-masing dengan kesimpulan bahwa keselamatan berkendara amatlah dibutuhkan untuk mengurangi angka kecelakaan dijalan. Ya ! Semua dimulai dari diri sendiri, alangkah baiknya jika hasil kursus singkat ini dapat dibagi dengan rekan-rekan lain sesama pengendara.
Buktikan bahwa kita mampu berkendara dengan baik, tidak sembrono, tidak ugal-ugalan, patuh lalu-lintas, dan menghormati sesama pengguna jalan serta memberi contoh positif kepada sesama pengguna jalan.
Safety is Everything bro !
Kredit Foto:
Indosat Bikers Community
www.inbike.org and http://inbike-2006.fotopic.net/
Kemampuan melalui jalan yang relatif kecil (selap selip) seakan membuat motor menjadi kendaraan ‘bebas macet’ dan efektif, sementara itu juga konsumsi BBM yang sangat irit membuat kendaraan ini sangatlah ekonomis.
Namun sayang juga ketika demikian mudahnya memperoleh sepeda motor, tetapi tidak dibarengi dengan kesadaran untuk belajar berkendara dengan baik dan aman. Masih banyak kita lihat orang mengendarai motor dengan sekencang-kencangnya, atau sangat lambat dan lain-lain yang membahayakan dirinya juga orang lain disekitarnya.
Menurut survey tim safety riding course, lebih dari 50% kecelakaan sepeda motor disebabkan oleh faktor manusia itu sendiri, selain faktor kendaraan dan lingkungan.
Mungkin disinilah perlunya kita ikut suatu klub motor. Apakah itu klub motor sejenis maupun klub motor berbagai merek, yang penting adalah klub yang bisa membina kita menjadi bikers yang baik dan tertib.
Klub motor yang baik salah satunya adalah klub yang peduli dengan keselamatan dan keamanan berkendara.
Beberapa klub yang saya kenal, melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan tentang keselamatan dan keamanan berkendara. Bahkan untuk menggelar acara tersebut dilibatkan juga beberapa vendor sebagai sponsor, yang artinya semua sepakat akan pentingnya keselamatan.
Safety Riding ! Sama halnya dengan istilah Safety Driving bagi pengguna mobil, istilah Safety Riding mengacu kepada perilaku berkendara yang secara ideal harus memiliki tingkat keamanan yang cukup bagi diri sendiri maupun orang lain.
Dalam pelatihan Safety Riding, disajikan dalam teori dan praktek.
Umumnya dalam teori dijelaskan seputar keselamatan berkendara, pentingnya pemanasan tubuh saat hendak berkendara, kesiapan kendaraan, posisi berkendara yang ideal, dan lain-lain.
Kesiapan berkendara yang diperlukan untuk sepeda motor antara lain:
- Sarung Tangan, sebaiknya memiliki lapisan yang dapat menutupi kedua belah tangan dan bahan yang dapat menyerap keringat serta tidak licin saat memegang grip/handle motor.
- Jaket, sebaiknya mampu melindungi seluruh bagian tubuh baik dari terpaan angin maupun efek negatif kala terjadi benturan baik kecil maupun besar.
- Helm (minimal Half Face), sebaiknya mampu memberikan proteksi lebih kepada kepala, poin inilah yang selalu dilewatkan oleh tipikal bikers pengguna helm ‘catok’ dan sejenisnya.
- Sepatu, haruslah mampu memberikan kenyamanan serta keamanan bagi seluruh lapisan kaki.
-Teknik pengereman dengan hanya mengandalkan rem depan, rem belakang, dan kombinasi keduanya. Teknik ini untuk membiasakan bikers untuk membedakan fungsi dua sisi rem saat hendak berhenti ber-akselerasi.
-Teknik “slalom” dengan cone di lintasan. Teknik ini untuk melihat kemampuan peserta menikung dengan cepat dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya dengan asumsi kendaraan sedang src=”http://www.saft7.com/techtips/safetyriding/safetyriding-03.jpg” />
-Teknik berjalan di lintasan ala “bumpy-road” , teknik ini untuk membiasakan bikers untuk memberi kenyamanan saat jalan tidak mulus atau bergelombang.
-Teknik berkendara di lintasan lurus dan sempit berupa bilah dengan asumsi kendaraan berjalan di jalan kecil dan diliputi kemacetan. Teknik ini untuk membiasakan diri bagi bikers untuk tetap dapat melakukan handling tanpa menurunkan kaki dalam kecepatan rendah.
Perangkat keamanan semacam decker lutut dan siku plus helm menjadi wajib untuk peserta pelatihan Safety Riding.
Dari materi-materi seperti inilah diharapkan muncul niatan dari para pengendara untuk membiasakan diri sendiri memberi upaya keselamatan berkendara. Gampang-gampang susah, itu ternyata pendapat yang muncul di benak peserta setelah semua sesi praktek dilapangan dilakukan.
Dari sekian banyak poin yang dipelajari peserta semua memiliki arti masing-masing dengan kesimpulan bahwa keselamatan berkendara amatlah dibutuhkan untuk mengurangi angka kecelakaan dijalan. Ya ! Semua dimulai dari diri sendiri, alangkah baiknya jika hasil kursus singkat ini dapat dibagi dengan rekan-rekan lain sesama pengendara.
Buktikan bahwa kita mampu berkendara dengan baik, tidak sembrono, tidak ugal-ugalan, patuh lalu-lintas, dan menghormati sesama pengguna jalan serta memberi contoh positif kepada sesama pengguna jalan.
Safety is Everything bro !
Kredit Foto:
Indosat Bikers Community
www.inbike.org and http://inbike-2006.fotopic.net/
Friday, 31 January 2014
Tentang Logo Kami Komunitas Motor (SM_SMC BIKERS) Kota Batam
Logo Kami Saat Ini Bersifat Sementara, :)
3 Bintang Emas diatas : Mengartikan Tujuan Akhir Komunitas
3 Bintang Hitam Atas Dalam Perisai : Mengartikan Sebagai Suka Dan Duka Komunitas
6 Bintang Merah Dalam Perisai : Bintang Pertama (Kanan-Kiri) Mengartikan Sebagai Semangat Komunitas, Bintang Kedua (Kanan-Kiri) Mengartikan Sebagai Persaudaraan Tanpa Batas, Bintang Ketiga (Kanan-Kiri) Mengartikan Sebagai Cara Komunitas Menjalani Visi Dan Misinya
3 Bintang Emas diatas : Mengartikan Tujuan Akhir Komunitas
3 Bintang Hitam Atas Dalam Perisai : Mengartikan Sebagai Suka Dan Duka Komunitas
6 Bintang Merah Dalam Perisai : Bintang Pertama (Kanan-Kiri) Mengartikan Sebagai Semangat Komunitas, Bintang Kedua (Kanan-Kiri) Mengartikan Sebagai Persaudaraan Tanpa Batas, Bintang Ketiga (Kanan-Kiri) Mengartikan Sebagai Cara Komunitas Menjalani Visi Dan Misinya
Walaupun Logo Sementara Juga Mempunyai Arti, Dengan Logo Baru, Arti itu Tidak Akan Berubah... :)
Subscribe to:
Posts (Atom)