Tuesday, 13 May 2014

Posisi Barisan Dan Petugas Saat Touring

Posisi Barisan & Petugas Disaat Touring.

Berikut Para
Petugasnya Touring :

1. ROAD CAPTAIN (RC)

• Adalah orang yang bertanggung jawab terhadapkelancaran perjalanan Turing pulang-pergi.
• Memimpin briefing dan doa selama kegiatantouring berlangsung.
• Menentukan rute perjalanan yang akan dilaluiberikut rute Pulang-Pergi.
• Menentukan rest point dan pom bensin.
• Mengambil keputusan pada saat terjadinyakeadaan darurat dengan melakukan koordinasidengan petugas-petugas touring yang lain.
• Posisi RC bisa merangkap sebagai petugas yanglain atau hanya sebagai peserta saja tergantungkebutuhan saat turing berjalan.

2. SAFETY OFFICER (SO)

• Bertugas untuk memastikan jalur yang akandilalui oleh peserta berkendara berkelompokadalah jalur yang aman dan layak untuk dilalui.
• Selalu bekerja sama dengan VO dalam halmengatur kecepatan kelompok denganpertimbangan keselamatan bersama.
• Wajib memahami arah rute perjalanan dankondisi ruas jalan yang akan dilalui sehingga bisamemprediksi kecepatan.
• Posisi SO berada paling depan dari rombongandan diperkenankan melepaskan diri jauh ke depanguna mengantisipasi keadaan

3. VORIJDER (VO)

• Tugas utamanya adalah memimpin perjalananrombongan dengan mengatur ritme kecepatanseluruh peserta selama perjalanan dengan dasarmasukan dari SO, SW dan RC.
• Memberikan tanda-tanda (Hand & Foot signal)guna keselamatan rombongan dan wajibdisampaikan secara berantai oleh seluruh pesertadi belakangnya.
• Berinisiatif dalam mengambil jalan yang amanbagi seluruh peserta berkendara berkelompokdengan berbagai konsekwensi yang dapatdipertanggungjawabkan.
• Mengenali rute yang akan dilalui, termasukmemahami tempat-tempat sebagai restpoint danpom bensin terdekat.

4. SWEEPER (SW)

• Sweeper terbagi menjadi 2 yaitu Sweeper Tengah,
(Midlle Sweeper) dan,
Sweeper Belakang (EndSweeper).
• Tugas utama Sweeper adalah memastikanseluruh peserta tetap pada posisinya masing-masing pada saat Touring berlangsung.
• Sesuai dengan namanya, posisi dari sweepertengah berada ditengah-tengah rombongan dandiperkenankan untuk maju sampai batas posisi VOuntuk berkoordinasi jika ada peserta yang trouble.
• Posisi Sweeper belakang adalah sebagai penutuprombongan, otomatis posisinya adalah palingbelakang.
• Sweeper belakang diperkenankan untuk majusampai batas Sweeper Tengah untukberkoordinasi menyampaikan pesan jika adapeserta yang trouble kemudian disampaikan olehsweeper tengah kepada VO, atau langsungSweeper Belakang sendiri yang berkoordinasidengan VO.
• Menyampaikan kondisi seluruh pesertaberkendara berkelompok kepada VO dalam halmengatur ritme kecepatan perjalanan.
• Menemani peserta yang mengalami troublesambil menunggu kedatangan TO atau MO untukmengatasi masalah yang ada.
• Mengatur posisi peserta dalam perjalanan gunamemberikan jalan bagi kendaraan yang akanmendahului rombongan.

5. TECHNICAL OFFICER (TO)

• Mengetahui teknik dasar perbaikan kendaraanguna mengantisipasi adanya trouble dari segiteknis pada kendaraan bermotor peserta Touring.
• Mempersiapkan alat-alat / tool kit standardyang dibutuhkan pada saat trouble.
• Mempersiapkan sparepart fast moving cadanganguna mengantisipasi adanya kerusakan kendaraanpeserta dan mengakibatkan harus di gantinyasparepart tersebut.
• Berkoordinasi dengan memberi masukan secarateknis kepada seluruh petugas guna mengaturritme kecepatan rombongan jika ada peserta yangtrouble secara teknis.
• Memberikan solusi terbaik dalam hal menanganitrouble jika tidak dapat ditangani sendiri maupunseluruh peserta touring dengan merujuk padabengkel yang terdekat.

6. MEDICAL OFFICER (MO)

• Memahami dasar-dasar Pertolongan PertamaPada Kecelakaan (P3K) dalam menangani insidenkecelakaan terhadap peserta berkendalakelompok.
• Mempersiapkan obat-obatan standard gunamengantisipasi adanya musibah kecelakaan yangterjadi pada peserta touring.
• Berinisiatif untuk mengambil tindakan medislebih lajut bila terjadi resiko yang cukup fatalsehingga tidak dapat ditanggulangi sendiri denganmerujuk kepada Rumah Sakit atau klinik terdekat.
• Berkoordinasi dengan seluruh petugas dalam halkondisi medis peserta touring.

Smoga bermanfaat,keep safety..

Salam BROTHERHOOD & SAFETY RIDING Always





Foto: Posisi barisan & petugas disaat Touring.

Berikut para
petugasnya Touring :

1. ROAD CAPTAIN (RC)

• Adalah orang yang bertanggung jawab terhadapkelancaran perjalanan Turing pulang-pergi.
• Memimpin briefing dan doa selama kegiatantouring berlangsung.
• Menentukan rute perjalanan yang akan dilaluiberikut rute Pulang-Pergi.
• Menentukan rest point dan pom bensin.
• Mengambil keputusan pada saat terjadinyakeadaan darurat dengan melakukan koordinasidengan petugas-petugas touring yang lain.
• Posisi RC bisa merangkap sebagai petugas yanglain atau hanya sebagai peserta saja tergantungkebutuhan saat turing berjalan.

2. SAFETY OFFICER (SO)

• Bertugas untuk memastikan jalur yang akandilalui oleh peserta berkendara berkelompokadalah jalur yang aman dan layak untuk dilalui.
• Selalu bekerja sama dengan VO dalam halmengatur kecepatan kelompok denganpertimbangan keselamatan bersama.
• Wajib memahami arah rute perjalanan dankondisi ruas jalan yang akan dilalui sehingga bisamemprediksi kecepatan.
• Posisi SO berada paling depan dari rombongandan diperkenankan melepaskan diri jauh ke depanguna mengantisipasi keadaan

3. VORIJDER (VO)

• Tugas utamanya adalah memimpin perjalananrombongan dengan mengatur ritme kecepatanseluruh peserta selama perjalanan dengan dasarmasukan dari SO, SW dan RC.
• Memberikan tanda-tanda (Hand & Foot signal)guna keselamatan rombongan dan wajibdisampaikan secara berantai oleh seluruh pesertadi belakangnya.
• Berinisiatif dalam mengambil jalan yang amanbagi seluruh peserta berkendara berkelompokdengan berbagai konsekwensi yang dapatdipertanggungjawabkan.
• Mengenali rute yang akan dilalui, termasukmemahami tempat-tempat sebagai restpoint danpom bensin terdekat.

4. SWEEPER (SW)

• Sweeper terbagi menjadi 2 yaitu Sweeper Tengah,
(Midlle Sweeper) dan,
Sweeper Belakang (EndSweeper).
• Tugas utama Sweeper adalah memastikanseluruh peserta tetap pada posisinya masing-masing pada saat Touring berlangsung.
• Sesuai dengan namanya, posisi dari sweepertengah berada ditengah-tengah rombongan dandiperkenankan untuk maju sampai batas posisi VOuntuk berkoordinasi jika ada peserta yang trouble.
• Posisi Sweeper belakang adalah sebagai penutuprombongan, otomatis posisinya adalah palingbelakang.
• Sweeper belakang diperkenankan untuk majusampai batas Sweeper Tengah untukberkoordinasi menyampaikan pesan jika adapeserta yang trouble kemudian disampaikan olehsweeper tengah kepada VO, atau langsungSweeper Belakang sendiri yang berkoordinasidengan VO.
• Menyampaikan kondisi seluruh pesertaberkendara berkelompok kepada VO dalam halmengatur ritme kecepatan perjalanan.
• Menemani peserta yang mengalami troublesambil menunggu kedatangan TO atau MO untukmengatasi masalah yang ada.
• Mengatur posisi peserta dalam perjalanan gunamemberikan jalan bagi kendaraan yang akanmendahului rombongan.

5. TECHNICAL OFFICER (TO)

• Mengetahui teknik dasar perbaikan kendaraanguna mengantisipasi adanya trouble dari segiteknis pada kendaraan bermotor peserta Touring.
• Mempersiapkan alat-alat / tool kit standardyang dibutuhkan pada saat trouble.
• Mempersiapkan sparepart fast moving cadanganguna mengantisipasi adanya kerusakan kendaraanpeserta dan mengakibatkan harus di gantinyasparepart tersebut.
• Berkoordinasi dengan memberi masukan secarateknis kepada seluruh petugas guna mengaturritme kecepatan rombongan jika ada peserta yangtrouble secara teknis.
• Memberikan solusi terbaik dalam hal menanganitrouble jika tidak dapat ditangani sendiri maupunseluruh peserta touring dengan merujuk padabengkel yang terdekat.

6. MEDICAL OFFICER (MO)

• Memahami dasar-dasar Pertolongan PertamaPada Kecelakaan (P3K) dalam menangani insidenkecelakaan terhadap peserta berkendalakelompok.
• Mempersiapkan obat-obatan standard gunamengantisipasi adanya musibah kecelakaan yangterjadi pada peserta touring.
• Berinisiatif untuk mengambil tindakan medislebih lajut bila terjadi resiko yang cukup fatalsehingga tidak dapat ditanggulangi sendiri denganmerujuk kepada Rumah Sakit atau klinik terdekat.
• Berkoordinasi dengan seluruh petugas dalam halkondisi medis peserta touring.

Smoga bermanfaat,keep safety..

Salam,

APA SIH YANG DIMAKSUD SAFETY RIDING ITU ???

Kondisi seperti saat ini membuat sepeda motor menjadi pilihan paling praktis dan ekonomis sebagai alat transportasi baik pribadi maupun keluarga.
Kemampuan melalui jalan yang relatif kecil (selap selip) seakan membuat motor menjadi kendaraan ‘bebas macet’ dan efektif, sementara itu juga konsumsi BBM yang sangat irit membuat kendaraan ini sangatlah ekonomis.

Namun sayang juga ketika demikian mudahnya memperoleh sepeda motor, tetapi tidak dibarengi dengan kesadaran untuk belajar berkendara dengan baik dan aman. Masih banyak kita lihat orang mengendarai motor dengan sekencang-kencangnya, atau sangat lambat dan lain-lain yang membahayakan dirinya juga orang lain disekitarnya.
Menurut survey tim safety riding course, lebih dari 50% kecelakaan sepeda motor disebabkan oleh faktor manusia itu sendiri, selain faktor kendaraan dan lingkungan.
Mungkin disinilah perlunya kita ikut suatu klub motor. Apakah itu klub motor sejenis maupun klub motor berbagai merek, yang penting adalah klub yang bisa membina kita menjadi bikers yang baik dan tertib.
Klub motor yang baik salah satunya adalah klub yang peduli dengan keselamatan dan keamanan berkendara.
Beberapa klub yang saya kenal, melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan tentang keselamatan dan keamanan berkendara. Bahkan untuk menggelar acara tersebut dilibatkan juga beberapa vendor sebagai sponsor, yang artinya semua sepakat akan pentingnya keselamatan.
Safety Riding ! Sama halnya dengan istilah Safety Driving bagi pengguna mobil, istilah Safety Riding mengacu kepada perilaku berkendara yang secara ideal harus memiliki tingkat keamanan yang cukup bagi diri sendiri maupun orang lain.

Dalam pelatihan Safety Riding, disajikan dalam teori dan praktek.
Umumnya dalam teori dijelaskan seputar keselamatan berkendara, pentingnya pemanasan tubuh saat hendak berkendara, kesiapan kendaraan, posisi berkendara yang ideal, dan lain-lain.
Kesiapan berkendara yang diperlukan untuk sepeda motor antara lain:
  • Sarung Tangan, sebaiknya memiliki lapisan yang dapat menutupi kedua belah tangan dan bahan yang dapat menyerap keringat serta tidak licin saat memegang grip/handle motor.
  • Jaket, sebaiknya mampu melindungi seluruh bagian tubuh baik dari terpaan angin maupun efek negatif kala terjadi benturan baik kecil maupun besar.
  • Helm (minimal Half Face), sebaiknya mampu memberikan proteksi lebih kepada kepala, poin inilah yang selalu dilewatkan oleh tipikal bikers pengguna helm ‘catok’ dan sejenisnya.
  • Sepatu, haruslah mampu memberikan kenyamanan serta keamanan bagi seluruh lapisan kaki.
Secara umum untuk pelatihan praktek Safety Riding diajarkan:
-Teknik pengereman dengan hanya mengandalkan rem depan, rem belakang, dan kombinasi keduanya. Teknik ini untuk membiasakan bikers untuk membedakan fungsi dua sisi rem saat hendak berhenti ber-akselerasi.

-Teknik “slalom” dengan cone di lintasan. Teknik ini untuk melihat kemampuan peserta menikung dengan cepat dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya dengan asumsi kendaraan sedang src=”http://www.saft7.com/techtips/safetyriding/safetyriding-03.jpg” />
-Teknik berjalan di lintasan ala “bumpy-road” , teknik ini untuk membiasakan bikers untuk memberi kenyamanan saat jalan tidak mulus atau bergelombang.

-Teknik berkendara di lintasan lurus dan sempit berupa bilah dengan asumsi kendaraan berjalan di jalan kecil dan diliputi kemacetan. Teknik ini untuk membiasakan diri bagi bikers untuk tetap dapat melakukan handling tanpa menurunkan kaki dalam kecepatan rendah.

Perangkat keamanan semacam decker lutut dan siku plus helm menjadi wajib untuk peserta pelatihan Safety Riding.
Dari materi-materi seperti inilah diharapkan muncul niatan dari para pengendara untuk membiasakan diri sendiri memberi upaya keselamatan berkendara. Gampang-gampang susah, itu ternyata pendapat yang muncul di benak peserta setelah semua sesi praktek dilapangan dilakukan.
Dari sekian banyak poin yang dipelajari peserta semua memiliki arti masing-masing dengan kesimpulan bahwa keselamatan berkendara amatlah dibutuhkan untuk mengurangi angka kecelakaan dijalan. Ya ! Semua dimulai dari diri sendiri, alangkah baiknya jika hasil kursus singkat ini dapat dibagi dengan rekan-rekan lain sesama pengendara.
Buktikan bahwa kita mampu berkendara dengan baik, tidak sembrono, tidak ugal-ugalan, patuh lalu-lintas, dan menghormati sesama pengguna jalan serta memberi contoh positif kepada sesama pengguna jalan.
Safety is Everything bro !
Kredit Foto:
Indosat Bikers Community
www.inbike.org and http://inbike-2006.fotopic.net/